TEORI ASAM BASA

ASAM DAN BASA 

Hasil gambar untuk ASAM DAN BASA
Asam Basa itu merupakan Gabungan dari Dua Kata yakni Asam dan Basa yang mempunyai artian yang berbeda. Adapun untuk Pengertian Asam ialah suatu Zat (Senyawa) yg menyebabkan Rasa Masam dan Pengertian Basa adalah Zat (Senyawa) yg bisa beraksi dengan Asam yang dapat menghasilkan Senyawa yang disebut Garam.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bahkan perbedaan antara asam dan basa dapat dibuat dengan menggunakan indikator seperti kertas lakmus dan indikator universal atau instrumen pengukur pH. Larutan asam akan memerah kertas lakmus biru, sedangkan larutan basa akan mencampur kertas lakmus merah. Saat menguji zat dengan pH meter, larutan asam akan menunjukkan pH kurang dari 7, sedangkan larutan alkali akan menunjukkan pH lebih besar dari 7. Larutan terlarut dengan pH sama dengan 7 disebut netral.
 Dari berbagai teori definisi asam basa yang pernah diajukan, terdapat tiga teori yang sangat bermakna, antara lain teori asam basa Arrhenius, teori asam basa Brønsted–Lowry, dan teori asam basa Lewis.
1. Teori Asam Basa Arrhenius
Hasil gambar untuk asam basa arrheniusHasil gambar untuk arrhenius
Teori ini pertama kalinya dikemukakan pada tahun 1884 oleh Svante August Arrhenius. Menurut Arrhenius, definisi dari asam dan basa, yaitu:
  • asam adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air melepaskan ion H+.
  • basa adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air melepaskan ion OH.
Gas asam klorida (HCl) yang sangat larut dalam air tergolong asam Arrhenius, sebagaimana HCl dapat terurai menjadi ion H+dan Cl di dalam air. Berbeda halnya dengan metana (CH4) yang bukan asam Arrhenius karena tidak dapat menghasilkan ion H+ dalam air meskipun memiliki atom H. Natrium hidroksida (NaOH) termasuk basa Arrhenius, sebagaimana NaOH merupakan senyawa ionik yang terdisosiasi menjadi ion Na+ dan OH ketika dilarutkan dalam air. Konsep asam dan basa Arrhenius ini terbatas pada kondisi air sebagai pelarut.

2. Teori Asam Basa Bronsted Lowry

Hasil gambar untuk bronsted lowry profil
Teori asam Bronsted dan Lowry ini adalah teori yang melengkapi kekurangan asam Arrhenius dan teori basa, karena tidak semua senyawa bersifat asam atau basa dapat menghasilkan ion H + atau OH jika larut dalam air.
Teori asam basa Menurut Bronsted-Lowry, asam adalah senyawa yang dapat memberikan proton, yaitu ion H + ke senyawa atau zat lain. Sedangkan basa adalah senyawa yang dapat menerima proton, yaitu H + Ion senyawa atau zat lain. Kemudian, menurut Johannes Nicolaus Bronsted dan Thomas Martin Lowry, zat dapat berperan sebagai asam atau basa, jika zat tertentu lebih mudah untuk melepaskan proton dan bertindak sebagai asam dan lawan akan bertindak sebagai basa.
Sebaliknya, jika Zat lebih mudah untuk menerima Proton, Zat akan bertindak sebagai basa dan dalam Solusi Asam dalam air, Air akan bertindak sebagai Basis. Namun dalam teori asam, Bronsted Lowry Basa memiliki kelemahan yang tidak mampu menunjukkan sifat asam dan sifat dasar suatu senyawa jika tidak ada proton yang terlibat dalam reaksi.

3. Teori Asam Basa Lewis

Gambar terkait
Pada tahun 1923, G. N. Lewis mengemukakan teori asam basa yang lebih luas dibanding kedua teori sebelumnya dengan menekankan pada pasangan elektron yang berkaitan dengan struktur dan ikatan. Menurut definisi asam basa Lewis,
  • asam adalah akseptor pasangan elektron.
  • basa adalah donor pasangan elektron.
Berdasarkan definisi Lewis, asam yang berperan sebagai spesi penerima pasangan elektron tidak hanya H+. Senyawa yang memiliki orbital kosong pada kulit valensi seperti BF3 juga dapat berperan sebagai asam. Sebagai contoh, reaksi antara BF3 dan NH3 merupakan reaksi asam–basa, di mana BF3 sebagai asam Lewis dan NH3 sebagai basa Lewis. NH3 memberikan pasangan elektron kepada BF3 sehingga membentuk ikatan kovalen koordinasi antara keduanya.
reaksi bf3 dan nh3
Kelebihan definisi asam basa Lewis adalah dapat menjelaskan reaksi-reaksi asam–basa lain dalam fase padat, gas, dan medium pelarut selain air yang tidak melibatkan transfer proton. Misalnya, reaksi-reaksi antara oksida asam (misalnya CO2 dan SO2) dengan oksida basa (misalnya MgO dan CaO), reaksi-reaksi pembentukan ion kompleks seperti [Fe(CN)6]3−, [Al(H2O)6]3+, dan [Cu(NH3)4]2+, dan sebagian reaksi dalam kimia organik.
teori asam basa lewis
Nama : Vinka Vallencia
NIM : C1061191054
Referensi :

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer